EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Jumat, 06 November 2009

Sisi Kehidupan Nyata Kaum BMi

Bukan suatu keinginan dan cita-cita dari semasa kecil dulu untuk menjadi seorang BMI yang harus pergi jauh dari keluarga dan rela meninggalkan anak suami/istri serta saudara-saudaranya. Berbagai alasan kenapa mereka rela meninggalkan Negerinya tercinta dan salah satu faktor utamanya karena kebutuhan Ekonomi yang semakin meningkat dan tidak dapat terpenuhi dengan pasti.
Tetapi tak kalah banyak juga yang saya temui di sini, banyak dia antara mereka beralasan karena keadaan rumah tangga yang berantakan atau bisa di sebut broken home, penghianatan dan perselingkuhan yang harus membawa mereka lari dari rumah sekedar untuk mencari suasana baru atau hiburan untuk menghilangkan rasa penat dan bosan pada kehidupan rumah tangganya.
Dengan harapan mereka (BMI) bisa merubah nasib dan keterpurukannya menjadi kehidupan yang lebih layak seperti yang mereka harapkan. Setelah berada di negara tujuan banyak yang mereka lakukan dengan memanfaatkan hari libur mereka dan ternyata tidak hanya cukup dengan bekerja di tempat yang mempekerjakannya saja, berbagai upaya mereka lakukan untuk dapat menambah penghasilan mereka. Salah satu contoh yang saya lihat para BMI di Hong kong ini, selain bekerja di rumah bos/majikannya saat hari libur datang mereka juga memanfaatkan waktunya itu untuk berjualan guna menambah penghasilan mereka walau pada kenyataannya apa yang mereka lakukan itu melanggar peraturan yang berlaku/ilegal dengan pihak pemerintah Hong Kong. Pekerjaan yang mereka lakukan di antaranya : Part time di rumah orang lain yang bukan di mana tempat mereka kerja, jualan makanan, jualan kartu telepon dan masih banyak lagi, dan karena pekerjaan sampingan yang mereka lakukan cukup berbahaya maka mereka harus berhati-hati takut terkena razia. Misal salah satu yang saya pernah temui dan saya sempat berbincang-bincang dengan mereka, berjualan kartu telepon dengan sembunyi-sembunyi memberikan kartunya dan menerima uangnya sambil di bisikan ke telinga pembelinya katanya 'mbak jangan keras-keras ya dan jangan sampai terlihat oleh petugas kepolisian yang sedang mondar-mandir itu nanti bisa berabe'.
Saya berpikir dan melamun di saat saya mau tidur, kadang muncul dan terlintas dalam benak saya 'apakah keluarga yang mereka tinggalkan mengerti dengan keadaan yang mereka (BMI) rasakan??? mungkin tidak kali ya...atau mungkin mereka di anggap sebagai pohon uang bagi keluarga mereka.
'Pahlawan Devisa' kita yang benar-benar memperjuangkan kehidupan keluarganya dengan sepenuh jiwa, rela melakukan apa saja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya yang ada di Indonesia. Dan bagaimana dengan mereka keluarga yang di tinggalkannya?? Sudahkah mereka keluarganya bisa mengelola apa yang BMI berikan kepadanya?Dengar-dengar ada sumber yang mengatakannya kebanyakan keluarga yang di tinggalkannya tidak bisa mensyukuri apa yang telah mereka (BMI) percayakan tapi kebalikannya mereka menyalah gunakan apa yang di berikan karena kurang tahunya keluarga dengan keadaan BMI sesungguhnya di negara yang mempekerjakannya. Yang ada dalam pikiran keluarga hanya uang uang dan uang saja. Cuma sebagian kecil saja mereka yang bisa mengerti dan memahami keinginan BMI yang bekerja di negeri beton ini.

9 komentar:

Seri Bahasa mengatakan...

rezei itu ada dimana-mana. kita hanya bisa mengatur diri kita tapi segalanya adalah ketentuan dari Allah.

ina mengatakan...

bingung nie ina kag....
BMi tuh apaan sih?? hihihi
maap klo ina banyak nanya... gag tau sih,...
hihihi...

BMI mengatakan...

BMI (Buruh Migran Indonesia) yang berada di luar negeri atau bisa di sebut Pahlawan Devisa....

Bang Ancis mengatakan...

Buruh Migran Indonesia ternyata, bingung dari td bacanya apa itu BMI...

Bener Bro, BMI emang Pahlawan Devisa, berapa negara dapatken dengan adanya TKI yg keluar negeri bekerja itu?

Walaupun rata2 karena keadaan ekonomi, broken homelah ata apa tapi mereka betul2 berjasa, ada sebagian dari mereka tidak menyadari hal ini.

Demi keluarga apa saja dilakukan oleh mereka, emang harus Bro, itu konsekuensinya kalau merantau, sama kyk aku, apa saja yah apa saja,

Hmmm satu doaku, semoga kalian (Bro juga ya?) bisa bekerja dengan tenang, rezeki melimpah, ingat selalu keluarga di tanah air, dan juga semoga Pemerintah kita ada perhatian gitu ke kalian kalau misalnya terjdi apa-apa.....

Salam Kenal Sob from Surabaya.......

Unknown mengatakan...

salam sahabat
ehm postinganbagus ya inilah perjuangan hidup semoga kita menajdi BMI yg bener2 bermanfaat buat diri sendiri dan keluarga serta masyarakat nama bangsa wes pokok'e apik wae buat BMI gitu....good luck thnxs dah kunjung ya..

BMI mengatakan...

sayangnya pemerintah tidak benar-benar memperjuangkan hak-hak kaum BMI....mereka hanya memandang sebelah mata saja.

rumah blogger mengatakan...

saya hanya bisa mendoakan mudahan2an saja BMI bisa menjalani sisi kehidupan tersebut.

sabirinnet mengatakan...

yang penting komunikasi dengan keluarga harus terbuka, saya kira keluarga khususnya isteri akan mengerti kondisi yg ada, yang penting keterbukaan saja..

Rizkyzone mengatakan...

aq beum pernah kerja D luar negri kawan jadi bingung mau kasi coment apa, semoga sukses ajalah buat yang mencari rezeky d negeri orang, salam buat sahabat2 disana

Posting Komentar

Ayo Rame Rame Koment, Komentar kamu semangat bagi kami....

BMI Fans Club © 2009 Template by:
ACATRAZZ