EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Minggu, 22 November 2009

Dianiaya, BMI Kabur Dari Rumah Majikannya


Lagi-lagi penganiayaan terjadi kembali pada BMI yang ada di Hong Kong, Suparmi yang berasal dari Kedungdowo, Solo Jawa Tengah ini terpaksa harus kabur/melarikan diri dari rumah majikannya karena tidak betah dengan sikap majikannya yang semena-mena terhadapnya.
Selama bekerja di Rumah majikannya, saai hujan datang malam hari, Suparmi sering basah kuyup di buatnya karena dia tidur di teras rumah majikannya tempat penjemuran baju yang tanpa pelindung di atasnya dan dengan alas kasur yang tipis.
Penganiayaan, di lempar benda dan pemukulan juga kerap di terima oleh Suparmi dalam kesehariannya bekerja, dia juga bahkan mencoba untuk melapor ke agen tapi apa yang Suparmi dapat bukannya perlindungan tapi malah di suruh bertahan. Kira-kira sudah 1 tahun lebih Suparmi bekerja di rumah majikannya itu.
Dengan kata-kata agensi yang menyalurkan dia bekerja di rumah majikannya ini bahwa Suparmi harus bersabar, BMI yang satu ini pun menuruti kata-kata agensynya di karenakan mengingat himpitan kebutuhan ekonomi keluarganya yang ada di Indonesia.
Namun karena Suparmi tidak tahan dengan perlakuan majikannya dalam kesehariannya ini maka Suparmi memberanikan diri untuk kabur dari rumah majikannya sambil memperlihatkan luka bekas penganiayaan yang di lakukan oleh majikannya.
Selain dalam keseharian Suparmi mendapatkan pukulan serta penganiayaan, majikannya juga tidak memberikan kepada pekerjanya ini makanan yang cukup untuk mengisi perutnya.
Majikan memberinya makan sehari 1 kali yaitu malam saja, itu juga tidak bisa mengenyangkan perutnya karena makanan itu hanya 3 sendok makan saja. Pagi tidak ada sarapan dan siang juga tidak ada yang namanya makan siang. Karena keadaan yang seperti inilah maka terpaksa Suparmi memberanikan diri untuk meninggalkan rumah majikannya dengan bantuan satpam gedung dan polisi setelah suparmi dapt perlakuan dari majikannya yaitu kepalanya di benturkan ke gagang pintu rumahnya.
Dan saat ini Suparmi masih tinggal di Shelter Koalisi Organisani BMI yang ada di Hong Kong (Kothiko) untuk menuntut majikannya di pengadilan dan ganti rugi atas perlakuannya selama ini.
Salam Sejahtera selalu.....

9 komentar:

Unknown mengatakan...

salam sahabat
astaghfirllah..sungguh tragis nasibnya,tapi mau gimana lagi,syukur kita ga mengalami nasib seperti itu walah ojo nganti lah he..he..tugas kerja seabrek menjadikan saya tak tahu kabar BMI meski sama-sama kita di sini,coz saya tak ada libur,liburnya luar Hk.ok thnxs n good luck ya

Unknown mengatakan...

kembali dengan membawa award di ambil ya sob http://dhanaarsega.blogspot.com/2009/11/award-sederhana.html/ thnxs n good luck

soff-tis mengatakan...

ehmmm masih saja terjadi penganiayaan,benar -benar miris dan memprihatinkan.

lina@happy family mengatakan...

Saya ikut prihatin. Buat teman2 yang kebetulan mendapat majikan sadis seperti ini, jangan tunggu lama2 lagi, cepat cari akal untuk bisa keluar secepatnya.
Mdh2an Mbak Suparmi tetap sabar...

Miawruu mengatakan...

ampe kapan para TKW dan TKI kita dapat perlindungan hukum dari negara dan dihormati oleh warga neagra luar T____T

BMI mengatakan...

semua kaum buruh tidak dapat perlindungan yang layak...padahal mereka lebih tragis nasibnya

salam sejahtera........

Bang Ancis mengatakan...

Turut prihatin, Hmmm seandainya Negeri ini makmur, seandainya lirik lagu Koes Plus "Kolam Susu" itu bener2 diresapi, dan menuruti kata "Sederhana"-nya Slank (Tak ada daging ya makan tempe), semua ga bakal terjadi, ga ada TKW/I yang harus memeras keringat dan darah di luar sana, Hanyalah karena Gajinya gede makanya mereka berani keluar.

IN : Indah sekali
DO : Dongeng Tidurku
NE : Nenek yang berceritera
SIA : Siapapun Percaya

Mari Kurangi TKW/I dengan Pembangunan!!!

Goaplek mengatakan...

A little poem from me:

One drop of blood ...
For the sake of the sheet bundle of money,
Blood mixed with sweat
The dream continues pictured prosperous
Devotion of children to parents
Have blinded
Whatever the reach, grasp, although pain accompanying


Sampai kapankah "LANJUTKAN"??? (sby-boediono)

Ambar mengatakan...

iya sungguh menyedihkan, negara Indonesia kaya tapi rakyatnya sengsara.. hmmm.. lebih byk lagi dong lapangan kerja di Indonesia..!!

Posting Komentar

Ayo Rame Rame Koment, Komentar kamu semangat bagi kami....

BMI Fans Club © 2009 Template by:
ACATRAZZ